Sejarah keberadaan mebel-mebel klasik diawali dari bangsa Eropa. Dari bukti sejarah (artefak) yang ditemukan bahwa mebel telah dijadikan alat untuk menampilkan kekuasaan dan kemewahan bagi penguasa pada zaman tersebut. Sehingga ada kecenderungan bahwa mebel klasik mencerminkan sebagai penguasa atau kalangan bangsawan.
Perkembangan desain mebel klasik Eropa diawali dari gaya
Gothik dan terus berkembang. Penyebarannyapun sudah merambah sampai dengan Asia dan Amerika. Di Indonesia, masuknya mebel ini bersamaan dengan penjajahan Indonesia oleh bangsa Eropa. Sampai sekarang, desain mebel klasik Eropa masih diproduksi di Jepara. Mebel buatan Jepara memiliki karakteristik yang sama dengan mebel klasik Eropa, seperti
Chippendale, Queen Anne, Sheraton dll.
|
Chippendale |
|
Queen Anne |
|
Sheraton |
Karakter desain mebel gaya klasik :
- Desain dikerjakan oleh seniman
- Mayoritas penuh dengan hiasan (ornament)
- Produk dikerjakan oleh tukang kayu
- Bersifat kerajinan tangan dan dibuat secara manual
- Desain dibuat berdasarkan selera raja atau bangsawan.
- Desain dibuat untuk memperoleh kebanggaan, kemewahan, atau gengsi sosial
- Produk tidak dibuat secara masal
- Desain cenderung ekslusif
- Konsep desain cenderung emosional, spiritual, magis
- Gagasan hanya berdasarkan pengalaman dilingkungannya
No comments:
Post a Comment